Sistem ekonomi adalah cara manusia melaksanakan kegiatan ekonomi untuk
memenuhi kebutuhan atau memberikan kepuasan pribadinya. Keadaan perekonomian
negara-negara berkembang saat ini tidak lepas dari pengaruh :
1. Sistem perekonomian dan pola pembangunan ekonomi yang
diterapkan.
2. Pembangunan infrastuktur fisik dan sosial.
3. Tingkat pembangunan yang telah dicpai pada masa
penjajahan.
Indonesia sebagai negara yang pernah dijajah oleh 4 negara yaitu, Portugis,
Inggris, Belanda, dan Jepang pasti secara langsung atau tidak langsung mendapat
pengaruh dari negara-negara tersebut. Tetapi faktor yang sangat menentukan
keberhasilan ekonomi bukan warisan dari negara penjajah, melainkan tergantung
dari rezim pemerintah yang berkuasa dan kebijakan serta sistem ekonomi yang
diterapkan negara tersebut.
Dasar politik perekonomian Indonesia terpancang dalam UUD 1945 pasal 33
yang berbunyi :“Perekonomian Indonesia berdasarkan atas asas kekeluargaan.”.
Dalam penjelasan pasal 33 UUD 1945 itu tercantum dasar demokrasi
ekonomi, produksi dikerjakan oleh semua untuk semua dibawah pimpinan atau
kepemilikan anggota-anggota masyarakat. Kemakmuran masyarakatlah yang
diutamakan bukan kemakmuran orang-perorangan. Bangun usaha yang sesuai dengan
usaha bersama bedasarkan azas kekeluargaan ialah koperasi. Cabang-cabang
produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajathidup orang banyak harus
dikuasai oleh Negara. Hanya perusahaan yang tidak menguasai hajat hidup orang
banyak yang boleh berada di tangan orang-perorangan. Sistem ekonomi di
Indonesia dijalankan berlandaskan Pancasila, UUD 1945, dan GBHN.
Sejarah perekonomian Indonesia di bagi menjadi tiga (3) orde, yaitu
Perekonomian Orde Lama (sebelum 1966), orde baru ( 1966-1998), dan Ekonomi Orde
Referensi (1998 s/d 2009), yaitu :
1. Ekonomi Orde Lama (sebelum 1966)
Setelah
kemerdekaan 1945, keadaan ekonomi Indonesia sangat buruk sekali, ekonomi
nasional mengalami stagplasi akibat pendapatan penduduk Jepang, perang dunia ke
II, perang revolusi dan akibat manajemen ekonomi makro yang sangat jelek. Tahun
1945-1956 Indonesia menerapkan sistem politik demokrasi liberal, kekuasaan ada
di tangan sejumlah partai politik dan sering terjadi konflik yang menyebabkan
kehancuran perekonomian nasional. Setelah terjadi transisi politik ke sistem
ekonomi atau demokrasi terpimpin (1957-1965), dimana kekuasaan militer dan
presiden sangat besar. Sistem politik dan ekonomi semakin dekat dengan haluan
dan pemikiran sosialis/komunis. Keadaan ekonomi Indonesia terutama setelah
dilakukan nasionalisasi terhadap perusahaan-perusahaan asing menjadi lebih
buruk dibandingkan keadaan ekonomi semasa penjajahan Belanda. Keadaan ini
membuat Indonesia semakin sulit mendapatkan dana dari negara-negara barat, baik
dalam bentuk pinjaman maupun PMA. Dan untuk membiayai rekonstruksi ekonomi dan
pembangunan Indonesia sangat membutuhkan dana yang cukup besar. Pada September
1965 terjadi kudeta G 30S PKI, yang meyebabkan terjadi perubahan politik yang
sangat besar juga mengubah sistem ekonomi yang dianut Indonesia dari sosialis
ke semi kapitalis yang mengakibatkan kesenjangan ekonomi semakin besar.
2. Ekonomi Orde Baru (1966-1998)
Pada maret
1966 Indonesia memasuki pemerintahan orde baru dan perhatian lebih ditujukan
pada peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan ekonomi dan
sosial, dan juga pertumbuhan ekonomi yang berdasarkan system ekonomi terbuka
sehingga dengan hasil yang baik membuat kepercayaan pihak barat terhadap
prospek ekonomi Indonesia. Sebelum rencana pembangunan melalui Repelita
dimulai, terlebih dahulu dilakukan pemulihan stabilitas ekonomi, social, dan
politik serta rehabilitasi ekonomi di dalam negeri. Selain itu, pemerintah juga
menyusun Repelita secara bertahap dengan target yang jelas, IGGI juga membantu
membiayai pembangunan ekonomi Indonesia. Dampak Repelita terhadap perekonomian
Indonesia cukup mengagumkan, terutama pada tingkat makro, pembangunan berjalan
sangat cepat dengan laju pertumbuhan rata-rata pertahun yang relative tinggi.
Keberhasilan pembangunan ekonomi di Indonesia pada dekade 1970-an disebabkan
oleh kemampuan kabinet yang dipimpin presiden dalam menyusun rencana, strategi
dan kebijakan ekonomi, tetapi juga berkat penghasilan ekspor yang sangat besar
dari minyak tahun 1973 atau 1974, juga pinjaman luar negeri dan peranan PMA
terhadap proses pembangunan ekonomi Indonesia semakin besar. Akibat peningkatan
pendapatan masyarakat, perubahan teknologi dan kebijakan Industrialisasi sejak
1980-an, ekonomi Indonesia mengalami perubahan struktur dari Negara agrarsi ke
Negara semi industri.
3. Ekonomi Orde Referensi (1998 sampai sekarang)
a. Pemerintahan BJ Habibie (1998)
Sejak juli
1997 rupiah mulai tidak stabil dan mulai menggoncang perekonomian nasional.
Pada oktober 1997 Indonesia meminta bantuan keuangan IMF, nilai tukar rupiah
terus melemah dari awalnya Rp. 2.500 per dollar AS sampai mencapai Rp. 15.000
per dollar AS, hal ini menyebabkan terjadinya krisis ekonomi di Indonesia yang
akhirnya juga memunculkan krisis politik ditandai dengan turunnya presiden
Soeharto pada tanggal 21 Mei 1998 digantikan oleh wakilnya BJ Habibie.
b. Pemerintahan Abdurrahman Wahid / Gusdur (1999)
Ketidakstabilan
politik dan sosial yan tidak kunjung surut selama pemerintahan Gusdur menaikkan
tingkat country risk Indonesia. Hal ini ditambah semakin buruknya hubungan
antara pemerintah Indonesia dengan IMF, membuat pelaku-pelaku bisnis termasuk
investor asing enggan melakukan kegiatan bisnis atau menanam modalnya di
Indonesia. Akibatnya perekonomian nasional pada masa Gusdur tahun 2001
cenderung lebih buruk daripada pemerintahan Habibie bahkan bias membawa
Indonesia ke krisis kedua yang dampaknya terhadap ekonomi, sosial dan politik
akan jauh lebih besar daripada krisis tahun 1997.
c. Pemerintahan Megawati (2001)
Kabinet Gotong
Royong pimpinan Megawati menghadapi keterpurukan kondisi ekonomi yang ditinggal
Gusdur seperti tingkat suku bunga, inflasi saldo neraca pembayaran dan deficit
APBN. Di masa ini direalisasikan berdirinya KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi),
tetapi belum ada gebrakan konkrit dalam pemberantasan korupsi. Padahal
keberadaan korupsi membuat banyak investor berpikir dua kali untuk menanamkan
modal di Indonesia, dan mengganggu jalannya pembangunan nasional. Pada
pemerintahan Megawati mulai tahun 2002 dan di tahun 2003 kondisi makro ekonomi
semakin membaik yakni inflasi, tingkat suku bunga turun, kurs rupiah stabil,
stabilitas politik tercipta dan roda perekonomian dapat roda perekonomian dapat
bergerak kembali.
d. Pemerintahan SBY 2004 sampai
sekarang
Kebijakan presiden SBY adalah mengurangi subsidi BBM, atau dengan kata lain
menaikkan harga BBM. Kebijakan ini dilatar belakangi oleh naiknya harga minyak
dunia. Anggaran subsidi BBM dialihkan ke subsidi sektor pendidikan dan
kesehatan, serta bidang-bidang yang mendukung peningkatan kesejahteraan
masyarakat. Kebijakan lain yaitu Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi masyarakat
miskin, PNPM Mandiri dan Jamkesmas. Bank Indonesia menetapkan empat kebijakan
untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional tahun ini, yakni BI rate, nilai
tukar, operasi moneter dan kebijakan makroprudensial untuk pengelolaan
likuiditas, serta makroprudensial lalu lintas modal.
Casino Slot Machines: The Hidden Palace Of Old France
BalasHapusAt the end of the year, the French government allowed new slot machine 가입 머니 주는 사이트 machines to be 꽁포 사이트 installed in the 출장안마 casinos. This was done to 다 파벳 우회 주소 ensure 해외 배당 흐름 that there was a